Latest News

Saturday, August 8, 2015

Ahok: Buat apa perhiasan? Kalau mati cuma butuh tanah 1x2 meter

Ahok: Buat apa perhiasan? Kalau mati cuma butuh tanah 1x2 meter

Ahok lantik Sekda DKI. ©2014 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Ahok: Buat apa perhiasan? Kalau mati cuma butuh tanah 1x2 meter


 Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), berpesan kepada para jajarannya agar jangan sampai terlibat praktik suap dan gratifikasi saat menjalani tugasnya di lapangan.

Hal itu disampaikannya saat memberikan sambutan, dalam acara Pelantikan dan pengambilan sumpah Pejabat Tinggi Pratama, Administrator, dan Pengawas di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.

"Jadi saya pesan, cukupkan lah diri bapak dan ibu sekalian dengan gaji yang ada. Tunjangan Kinerja Daerah (TKD) kita udah lumayan, jangan pikir aneh-aneh," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (7/8).

Ahok memberikan contoh selama ia menjalani karir politiknya sejak dulu hingga kini. Dia dirinya mengaku hanya akan mengambil sesuatu yang memang menjadi haknya dalam bekerja.

Dirinya bahkan mengingatkan para jajarannya tersebut, jika yang akan dibawa mati oleh manusia itu bukanlah harta benda, melainkan hasil dari perbuatan baik selama mereka hidup.

"Saya selalu (semenjak) dari DPRD, Bupati, DPR RI, sampai jadi Gubernur, yang tidak resmi tidak akan saya ambil. Mati juga cuma butuh lahan 1x2 meter aja. Jadi buat apa perhiasan? Kalau mati juga anak cucu yang pakai. Jadi saya mending beli makanan yang enak, buah yang mahal. Enggak apa-apa, karena saya yang makan," ujar Ahok.

"Nah itu prinsip ini yang saya kira mau saya peringatkan kepada bapak-ibu. Sekali lagi, gratifikasi dan terima suap itu sangat bahaya. Harta bapak ibu bisa disita dan bisa dikenakan tindakan pencucian uang," pungkasnya.

http://www.merdeka.com/jakarta/ahok-buat-apa-perhiasan-kalau-mati-cuma-butuh-tanah-1x2-meter.html

No comments:

Post a Comment

Tags