Latest News

Saturday, August 2, 2014

Beginilah firman Tuhan, "Hai kamu semua yang haus, marilah dan minumlah!

 

Beginilah firman Tuhan, "Hai kamu semua yang haus, marilah dan minumlah!

“Saya menangis ketika saya melihat laporan berita tentang umat Kristen yang disalibkan di negara tertentu yang bukan Kristen. Hingga hari ini masih ada orang-orang yang membunuh dan menganiaya, dalam nama Tuhan. Hingga hari ini kita masih melihat banyak orang seperti para rasul yang bersukacita karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan dalam nama Kristus” (Paus Fransiskus)
    

   
Ya Allah, ajarilah kami untuk menimba semangat dari ekaristi dengan berani berbagi berkat kepada sesama kami. Semoga segala pencobaan dan kesusahan yang kami alami tak pernah memisahkan kami dari kasih-Mu sendiri yang telah Kaunyatakan kepada kami dalam Diri Yesus Kristus, Putra-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin. 

Bacaan dari Kitab Yesaya (55:1-3)
     
    
"Terimalah dan makanlah!"
       
Beginilah firman Tuhan, "Hai kamu semua yang haus, marilah dan minumlah! Darn kamu yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli, dan makanlah; minumlah anggur dan susu tanpa bayar. Mengapa kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti? Dan memberi upah jerih payahmu kau belanjakan untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan? Dengarlah Aku, maka kamu akan mendapat makanan yang baik, dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat. Sendengkanlah telingamu, dan datanglah kepada-Ku; dengarkanlah maka kamu akan hidup! Aku hendak mengikat perjanjian abadi dengan kamu, menurut kasih setia yang teguh, yang Kujanjikan kepada Daud."

Kecaplah betapa sedapnya Tuhan. Kecaplah betapa sedapnya Tuhan.
Ayat. (Mzm 145:8-9.15-16.17-18; Ul: lih 16)
1. Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. Tuhan itu baik kepada semua orang penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.
2. Mata sekalian orang menanti-nantikan Engkau, dan Engkau pun memberi mereka makanan pada waktunya; Engkau membuka tangan-Mu dan berkenan mengenyangkan segala yang hidup.
3. Tuhan itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam perbuatan-Nya. Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya; pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.
Roma (8:35.37-39)
Matius (14:13-21)
    
"Mereka semuanya makan sampai kenyang."
        
Sekali peristiwa, setelah mendengar berita pembunuhan Yohanes Pembaptis, menyingkirlah Yesus; dengan naik perahu Ia bermaksud mengasingkan diri ke tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mendengarnya, dan mengikuti Dia dengan mengambil jalan darat dari kota-kota mereka. Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya. Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit. Menjelang malam, murid-murid-Nya datang kepada Yesus dan berkata, "Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa." Tetapi Yesus berkata kepada mereka, "Tidak perlu mereka pergi! Kamu harus memberi mereka makan." Jawab mereka, "Pada kami hanya ada lima buah roti dan dua ekor ikan." Yesus berkata, "Bawalah ke mari!" Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Setelah itu diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu. Sambil menengadah ke langit diucapkan-Nya doa berkat, dibagi-bagi-Nya roti itu dan diberikannya kepada murid-murid-Nya. Para murid lalu membagi-bagikannya kepada orang banyak. Mereka semua makan sampai kenyang. Kemudian potongan-potongan roti yang sisa dikumpulkan, ada dua belas bakul penuh. Yang turut makan kira-kira lima ribu orang pria; tidak termasuk wanita dan anak-anak.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
     
Renungan
     
Jumlah penduduk Indonesia sekarang telah mencapai kurang lebih 250.000.000 jiwa. Jika setiap sekali makan orang Indonesia membuang 1 butir nasi saja, maka setiap hari nasi yang dibuang oleh satu orang Indonesia adalah 3 butir nasi. Atau jumlah yang dibuang oleh masyarakat Indonesia paling tidak dalam sehari adalah 3 butir nasi x 250.000.000 jiwa = 750.000.000 butir nasi. Ini paling sedikit. Benarkah kita hanya membuang 1 butir nasi ketika makan? (Kompasiana.com 17 Oktober 2013). 

Sebelum pertanyaan itu dijawab perlu ditambah satu pertanyaan lagi, “Berapa besar lagi bila kita menambah hitungan untuk benua Asia saja yang rata-rata makan nasi?” Tentu jawabnya akan menjadi lebih banyak lagi. Artinya, ternyata ada banyak pemborosan dan tindakan sia-sia yang rutin kita lakukan sementara kita terkadang tidak menyadarinya. Sementara itu, di tempat-tempat lain banyak orang yang mengalami kelaparan karena memang tidak ada yang bisa dimakan. Bukankah ini suatu tragedi yang sungguh nyata ada di depan mata? 

Dari sini kita dapat membaca bahwa masih banyak manusia berlaku ceroboh dan tidak punya hati soal makanan. Padahal, siapa pun tidak bisa hidup tanpa makanan. Oleh karena itu, sebagai manusia apalagi mengaku diri sebagai orang yang beriman kita perlu merenung dan mengambil tindakan perubahan produktif berkaitan dengan makanan. 

Hari ini kita diundang oleh Yesus untuk tidak lepas tangan akan kebutuhan makanan sesama yang ada di sekitar kita. Menanggapi pertanyaan para murid, Yesus mengatakan, “Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan!” (Mat 14:16). Saya yakin bila secara fisik Yesus hadir di tengah-tengah kita, perintah yang sama Dia ulangi lagi untuk kita masing-masing. Kita diminta oleh Yesus untuk memberi mereka, oran-orang lapar dan berkekurangan yang ada di sekitar kita, makanan yang dibutuhkan, karena mereka memang lapar. 

Abai akan cara hidup boros, tak peduli dengan nasib sesama yang lapar, menurut hemat saya mengingkari kemuridan-Nya, karena memang kita telah terlebih dahulu diberi makan oleh Yesus. Sebenarnya juga kita memang mampu melakukannya karena kita memiliki banyak makanan itu. Maka, berilah mereka makan, jangan sampai mereka mati kelaparan!(Andreas Yudhi Wiyadi, O.Carm/CAFE ROHANI)
Source : disadur dari renunganpagi.blogspot.com
   

No comments:

Post a Comment

Tags